Kamis, 05 Maret 2009

MaUliD nAbI mUhAmMAd SaW

Maulid adalah gambaran atau biografi seseorang, sedangkan maulid Rasul adalah kelahirannya Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman : ” Taatlah engkau kepada KU dan kepada Rasul “. Bagaimana kita mengenal Rasulnya Allah SWT : maka, para ulama-ulama menggambarkan pandangan mereka dengan mengutip kebesaran Rasulullah SAW dengan bentuk buku-buku mereka yang dinamai buku Maulid.
Allah SWT berfirman : “Dan pada dirimu ya Muhammad contoh tauladan yang besar “. Firman Allah tersebut menjadikan para ulama lebih kuat, mereka menginginkan apa-apa yang dimaksudkan firman Allah SWT diatas dengan menjabarkan atau membahas biografi Rasulullah SAW. Maka mereka mengutip dengan buku-buku maulid yang kita kenal dengan kutipan-kutipan mereka diantaranya :
1. Maulid Syariful Anam
2. Maulid Ad-Diba’i
3. Maulid Al-A’zab
4. Maulid Barzanji
5. Maulid Simtudduror
6. Maulid Ad-Dia’ullami, dll.
Isi dari Maulid mereka sama menjelaskan kepribadian Rasulullah SAW, karena Allah SWT berfirman : ” Tidaklah Aku utus engkau ya Muhammad, karena engkau rahmat semesta alam “.

Apa yang disebut dengan Rahmat ? “Rahmat adalah Kasih sayang Allah yang dalam firmannya Raufurrahim = Pemaaf atau penyayang, tanda ini jelas bahwa maulid adalah pujian-pujian Allah SWT kepada Rasulullah yang sudah ada di dalam Al Qur’an yang lebih dijelaskan dalam buku Maulid, karena Allah SWT berfirman : ” Sesungguhnya Aku (Allah SWT) dan para malaikatku (Allah SWT) bershalawat kepada Rasululah SAW, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kepada Rasulullah SAW”.
Apa maksud Shalawat ? “Shalawat adalah pujian “, Shalawat kepada Rasulullah berarti memuji Rasulullah. Allah SWT telah memuji Rasulullah SAW, dalam firman diatas dan telah menyuruh kepada malaikat maupun manusia untuk memuji Rasulullah SAW. Banyak pujian-pujian Allah SWT di dalam Al Qur’an menggambarkan kemuliaan Rasulullah, berarti memuji Rasulullah adalah perintah Allah yang harus ditaati sampai kita didalam shalat pun membawa pujian kepada Rasulullah SAW dengan bershalawat kepadanya, menandakan betapa cintanya Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Inti Maulid adalah Manusia harus mencontoh manusia yang mulia yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena Nabi Muhammad SAW bersabda : ” Aku anak cucu Adam yang tak membanggakan diriku “. Jelas pujian tersebut bukan keinginan Rasulullah SAW, tetapi keinginan Allah SWT untuk seluruh hambanya memuji Rasulullah SAW.
Nabi bersabda : ” Barang siapa yang memujiku maka akan kulemparkan pasir “. lalu Allah SWT berfirman : ” Wahai orang-orang yang beriman pujilah Rasulullah SAW “. Kerendahan diri Rasulullah SAW telah terbukti diatas, bahwa pujian-pujian itu datangnya dari Allah SWT bukan keinginan Rasulullah SAW, berarti memuji Rasulullah SAW mengikuti keinginan Allah SWT (Perintah) dan siapa yang melanggar perintahnya berarti dia berpaling dari kebesaran Allah SWT, berarti pembacaan Maulid atau Shalawat adalah perintah Allah SWT atas hambanya untuk memuji Rasulullah SAW.
Yang Akhirnya Rasulullah SAW bersabda : ” Barang siapa yang bershalawat kepadaku maka Allah SWT akan menurunkan rahmat 10 kepadanya, dan mengampuni 10 dosanya, dan mengangkat 10 derajatnya ” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang berkaitan dengan seseorang membaca Maulid atau bershalawat kepada Rasulullah SAW. Di zaman yang modern ini banyak sebagian kelompok mengharamkan atau membid’ahkan Maulid dan Shalawat kepada Rasulullah SAW, dikarenakan pemikiran mereka yang pendek tentang nabi Muhammad SAW dan pengetahuan mereka yang tidak kuat didalam Al Qur’an, karena tidak ada didalam Al Qur’an ayat yang menerangkan haramnya membaca Maulid atau Bid’ahnya membaca Shalawat, karena mereka dibekali ilmu-ilmu orang Yahudi dan Nasrani, karena ketidak mampuannya menjatuhkan nama nabi Muhammad SAW, dari dulu sampai sekarang mereka mencari bagaimana cara untuk merusak agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Karena Allah SWT berfirman : “Sesunguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah Ridho (kepada ajaran Nabi Muhammad SAW) sebelum umat itu mengikuti ajaran Yahudi dan Nasrani
Dari rangkuman hasil diatas maka terbukti bahwa gerak gerik orang-orang Yahudi dan Nasrani telah memasuki tubuh Islam untuk menghancurkan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Karena Allah SWT berfirman : “Agama yang diterima oleh Allah SWT adalah agama Islam”.
Maka kita akan mengenal islam dengan mengenal biografi Rasulullah SAW dengan pembacaan Maulid bukan ajaran orang-orang Yahudi dan nasrani yang menyangkal tentang biografi Nabi Muhammad SAW dalam rangkuman Maulid